Riuh
suara penonton masih terdengar selama mereka berjalan di koridor menuju ruang
ganti. Begitu masuk ruang ganti, See joon langsung menghenyakan tubuhnya ke
sofa.
“aah..Kakiku
sakit!” katanya kesal sambil melepaskan sepatunya cepat – cepat.
“Yaa…Seo
Joon, makanya sudah kubilang itu bukan ukuranmu sepatumu yang benar!” Kata Yae
Rin yang menutup pintu di belakangnya.
See
Joon menatap memelas kepada Yae Rin, yang merupakan gadis tertua sekaligus
leader di group ini. Dari tadi Yae Rin memang sudah memperingatkan dirinya,
bahwa sepatunya sepertinya kekecilan, namun Seo Jeon bersikeras bahwa itu
adalah ukuran sepatunya.
“Habis
bagaimana Onni?Ukuran itu memang
ukuranku dulu!” kata Seo Joon dengan kesal.
“Berarti
kakimu tambah besar Seo Jeon!”Ledek Yuri sambil tertawa “Kau tambah gendut”
ledeknya lagi.
“Yaa!
Kwon Yuri neo juggo sip-eo? Jugule?” Balas
Seo Joon Kesal.
“Yaa..sudah!
Seo Joon Pakai Obat ini untuk lecetmu! Yuri berhenti meledeknya!” Lerai Yae
Rin. Semuanya langsung terdiam begitu Yae Rin bicara. Semuanya
termasuk dirinya mengakui Yae Rin adalah seorang leader yang sangat handal.
Bukan saja karena umurnya yang paling dewasa, namun juga dia sangat perhatian
dan bisa mengatur semua personilnya dengan baik. Dia seperti ibu bagi anggota
ini. Dia mengerti semua sifat anggotanya, dan bisa melerai, mengatur dan
menjaga semua anggotanya dengan baik. Karena itu semuanya menghormati dan
menyayanginya. Jika Yae Rin sudah berbicara, tidak ada yang bisa membantahnya.
Seo
Joon langsung mengambil obat dari tangan Yae Rin, sedangkan Yuri hanya mengangguk
acuh, kemudian malah asyik bercanda dengan Jae Ra. Seo Jeon yang telah selesai
mengobati lukanya sekarang ikutan bercanda dengan Yuri dan Jae Ra.
Yoon
Hee hanya bisa geleng – geleng kepala melihatnya, mereka berdua memang sering
seperti itu. Di suatu waktu saling meledek, di waktu lain akrab sekali. Yoon
Hee menatap Yae rin yang sekarang sibuk melihat jadwal dengan Ra Im dan Kyeena.
Yoon Hee menyandarkan kepalanya ke sofa yang didudukinya, mencoba memejamkan
matanya. Kemarin dia berlatih sampai malam untuk performances hari ini. Namun
dia langsung membuka matanya lagi,ketika Yae Rin tiba – tiba sudah ada di
depannya dan menaruh tangannya ke atas dahi dirinya.
“Yaa..Yoon
Hee kau tidak sakit kan?” katanya sambil mengukur panas dirinya, membandingkan
dengan suhu tubuh Yoon Hee.
“oo
Onni, gwenchana!” Balas Yoon Hee. Dia
melihat ke kana kirinya, dan semuanya melihat dirinya dengan cemas. “Aku benar
baik – baik saja!”.
“Benar?
Yoon Hee jangan sampai magnae kita
ini sakit! Kata Jae Ra.
“aku
benar - benar sehat! Hanya agak ngantuk
saja!” balasnya cepat.
“Gurae? Taeneita…Sha Im Onni mengajak kita makan malam bersama! Apa kau mau
ikut?”
“Tidak
onni, aku mau pulang saja ke asrama!”
“aku,
Ra im dan Kyeena harus memandu acara di radio, kami tidak bisa ikut juga!” Kata
Yae Rin “Kau istirahat saja Yoon Hee.
“Ya
onni!”
Setelah
mengantar Yoon Hee kembali ke asrama, Ra im dan Kyeena segera ke radio shin pa
tam. Sedangkan Yuri dan Jae ra ikut pergi makan malam bersama Sha Im. Yonn Hee bersikeras agar mereka tidak
membatalkan acara makan malam karena dia. Dia hanya butuh istirahat, tidak
sakit sehingga tidak perlu ditemani atau dijaga. Yuri menatap bangunan dia depannya.
Yang dimaksud asrama adalah sebuah apartemen yang cukup besar, lengkap dengan
fasilitas serta kemanan untuk menjaga privasi mereka. Yoon hee memasuki ruangan
dan menuju apartemenya. Langkahnya terHenti ketika dia melihat seseorang di
depan pintu apartemennya.
“Oemma !” Teriak Yoon Hee kaget bercampur
kaget.
“Yoon
Hee-a!” ibunya sangat senang
melihatnya dan langsung memeluk Yoon Hee.
“Oemma, apa yang kau lakukan? Kapan kau
datang?” kata Yoon hee begitu melepaskan pelukan dari ibunya.
“belum
lama!” kata ibunya “Oemma rindu
padamu, makanya mau melihat putri kesayangan Oemma.”
“Oemma! Kenapa tidak beritahu aku
sebelumnya kalau mau datang? Bagaimana kalau aku belum pulang?”
“Oemma mau memberimu
kejutan! “
Yoon Hee tersenyum, namun senyumnya tiba – tiba menghilang dan dia
langsung disergap rasa takut.
“Tenang
Yoon Hee, tidak akan ada yang tau aku ibu Min Hoo juga!” Kata ibunya cepat
seakan mengetahui kegelisahan dirinya.
“Oemma kau tau persis aku tidak takut seperti itu!”
“Gurae..putri oemma tidak seperti itu..” Jawabnya sambil merapikan rambut Yoon
hee yang berantakan.
“Ayo
masuk Oemaa..lihat tangan Oemma
dingin seperti ini! Harusnya oemma
beritahu aku kalau mau datang!” Jawab Yoon hee sambil menuntun ibunya masuk ke
dalam apartemen.
“Aigoo…Oemaa gwenchanna,,..! Jawab Shi Ra sambil menenangkan putrinya.
Kemudian dia duduk di sofa ruang tamu. Ditariknya tangan Putrinya supaya duduk
disebelahnya. Kemudian diperhatikannya wajah dan badan putrinya.
“Kenapa
kamu makin kurus saja? Oh?! Kenapa putriku ini pucat sekali! Min Ho ini gimana?!
Dia tidak pernah menjaga dengan baik adiknya!” lanjut ibunya sambil memegang
pipi dan tangannya, memperhatikan kondisi dirinya.
“Oemma! Berhenti menyalahkan Oppa! Oemma selalu menyalahkan oppa kalau aku seperti ini. Jangan marahin
oppa terus…Aku baik – baik saja!”
Balas Yoon Hee sambil meremas tangan ibunya.
“arasso.. arasso..pokoknya kamu harus menjaga dirimu dengan baik..oh?!”
“Arrasso Oemma….!Bagaimana kabar Appa?” Tanya Yoon Hee
“Baik!
Ah..Oemma bawakan makanan kesukaanmu!
Kau harus makan ya bersama teman – temanmu!” Kata ibunya sambil memberikan
sebuah tas yang isinya berbagai macam makanan kesukaan dirinya.
“Arasso!”
Balas Yoon Hee. Hatinya agak sedih melihat kekhawatiran ibunya. Selama ini dia
selalu menjadi pusat kasih sayang ibunya. Ketika dia menjadi artist dan hidup
sendiri pun, ibunya tetap selalu memperhatikannya.
“Oemma, aku rindu kalian!” Kata Yoon Hee
sambil memeluk ibunya.
“Aigoo..Oemma juga..kau harus sering – sering
pulang ke rumah!”Balas ibunya sambil menepuk - nepuk punggungnya.
“Ooh..!”
Jawab Yoon Hee sambil memeluk ibunya dengan erat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar